A. Business Activity
Business activity pendaftaran kartu puskesmas adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas pendaftaran untuk memperoleh kartu berobat di badan kesehatan masyarakat Puskesmas. Adapun rangkaian business activitynya adalah sebagai berikut : Seorang pasien datang berobat ke puskesmas sebelumnya mendaftarkan diri untuk mendapatkan kartu berobat.
Dalam kasus ini ada beberapa batasan masalah, antara lain :
1. Seorang pasien hanya melakukan pendaftaran kartu berobat satu kali.
2. Hanya menggunakan satu nomor identitas dari satu jenis kartu identitas.
Untuk lebih jelasnya dapat memperhatikan Flowmap di bawah ini :
B. Pemodelan Data
Keterangan :
Beberapa pasien dapat melakukan dan hanya cukup melakukan satu kali pendaftaran dan memiliki satu kartu berobat, maka relasi antara ID_PASIEN dengan MENDAFTAR adalah one to many ( satu ke banyak ) begitu pula relasi antara MENDAFTAR dan KARTU berobat adalah one to many ( satu ke banyak ).
C. Hasil Identifikasi Entitas
Dari hasil identifikasi pemodelan data ( ERD ) diatas, maka pada kasus puskesmas ini diperoleh 2 entitas dan 1 relasi yakni :
Entitas : - ID_Pasien Relasi : - Mendaftar
- Kartu Berobat
D. Normalisasi
Pada studi kasus ini diperoleh tabel yang berkenaan dengan pendaftaran kartu berobat yang telah memenuhi bentuk normal 1 ( 1 NF ), yang akan di normalisasi hingga bentuk BCNF :
Normalisasi bentuk 2 ( 2NF ) :
Syarat untuk memenuhi bentuk normalisasi 2 :
1. Sudah memenuhi normal bentuk 1
2. Tiap tabel diberikan nama file dan key pada salah satu atributnya
Tabel Kartu Berobat
Bentuk tabel diatas selain memenuhi normalisasi 2 ( 2 NF ) juga telah memenuhi normalisasi bentuk 3, karena tidak ada ketergantungan fungsional atribut – atributnya terhadap key.
Tabel ID_Pasien
Normalisasi bentuk 3 ( 3 NF ) :
Syarat tabel memenuhi normalisasi bentuk 3 adalah tidak ada lagi bentuk ketergantungan fungsional, sedangkan setelah dipahami tabel – tabel diatas tidak ada atribut non key yang memiliki ketergantungan fungsional pada key, karena :
• Proses pendaftaran untuk memperoleh kartu berobat seorang pasien hanya memerlukan satu kali pendaftaran, kemungkinan data redundance sangat minim
Alasan, karena memungkinkan beberapa No_ID berbeda dengan Nama yang berbeda pula memiliki alamat / golongan darah yang sama, dikarenakan penulisan alamat hanya terbatas nama kecamatannya saja, golongan darah pun hanya terdiri dari 4 macam, yakni A, B, AB, & O.
Normalisasi BCNF
Tabel – tabel diatas dapat di normalisasikan menjadi bentuk BCNF :
• Tabel Pasien
Pada tabel ini terdapat 2 kandidat key, yakni : No_ID dan Nama
Relasi Tabel :
Adapun Tabel Relasi ( Mendaftar ) memiliki atribut serta value sebagai berikut :
E. IMPLEMENTASI BASIS DATA
SQL dapat disajikan dalam 2 bentuk DDL dan DML.
• DDL :
Dimisalkan ingin membuat tabel ID_Pasien
creat tabel ID_Pasien
(No_ID(6), Jenis_ID varchar (3), Nama varchar (20), Tgl_Lahir
date(shortdate), Alamat varchar(20), Gol_darah varchar(2),
primari key (N0_ID))
Dimisalkan ingin membuat tabel Kartu_Berobat
creat tabel Kartu_Berobat
(No_Pasien (4), Nama varchar (20), Tgl_Lahir
date(shortdate), Gol_darah varchar(2),
primari key (N0_Pasien))
Dimisalkan ingin membuat tabel Mendaftar
creat tabel Mendaftar
(No_Urut (4), Tgl_Daftar date (shortdate),Askeskin boolean ( Yes/
No), (No_ID(6), No_Pasien (4)
primari key (No_Urut (4), Foreign key ( No_ID), No_Pasien)
• DML :
Misal mencari pasien yang bergolongan darah B pada tabel kartu berobat :
select distinc Gol_darah
from Kartu_Berobat where Gol_Darah is B
Hasil :
E. Kesimpulan
Pada model relasional, basis data akan ”disebar” ( dipilah – pilah ) kedalam berbagai tabel dua dimensi disetiap pertemuan baris data dan kolom, item – item data itu ditempatkan. Dalam kehidupan sehari – hari, tabel merupakan bentuk natural dalam menyatakan fakta / data yang sring kita gunakan. Itulah sebabnya model basis data relasional ini lebih mudah kita terapkan ketimbang model basis data yang lain.
ConversionConversion EmoticonEmoticon