Aqoidul iman secara bahasa aqidah berarti mengikatkan sesuatu. Kalau dikatakan bahwa seseoran meng-I’tidalkan sesuatu makan itu maknanya dia telah mengikatkan keyakinan itu didalam hatinya. Yang dimaksud dengan istilah aqidah adalah amalan hati yang berupa keimanan di dalam hati terhadap sesuatu dan pembenaran atau tashdiq tentangnya. Pokok-pokok aqidah islam biasanya dikenal dengan istilah rukun iman.
Iman menurut lughah atau bahasa yang digunakan sehari-hari berarti percaya. Sebab itu orang yang beriman dikatakan orang yang percaya. Siapa yang percaya maka dia dikatakan beriman. Iman adalah asas penting, yang menjadi landasan tempat berdirinya pribadi mukmin. Kalau manusia diibaratkan seperti sebatang pohon, makan iman adalah akar tunjang untuk pohon itu. Kalau manusia diibaratkan seperti sebuah rumah, maka iman adalah tapak berdirinya rumah itu.
Demikianlah pentingnya iman dalam usaha melahirkan seorang manusia yang sempurna dan diridhoi oleh Alla SWT. Tanpa iman, seseorang itu akan sama seperti pohon yang tidak berakar tunjang atau rumah yang tidak memiliki pondasi. Maknanya, seseorang yang tidak memiliki iman tidak akan memiliki kekuatan unutk berhadapan dengan kehidupan.
Dan aqaidul iman yaitu kajian ilmu tauhid sebagai dasar landasan utama pengenalan kepada Allah SWT
Sifat-sifat Allah SWT
- Wujud artinya ada mustahil tiada ( QS. Ali Imran : 62). Sewajarnya bagi kita memandang akan sekalian yang berwujud di alam ini, menjadikan bukti adanya wujud Allah SWT sebagai sang pencipta
- Qidam artinya terdahulu mustahil adam atau didahuli oleh barang sesuatu apapun juga ( QS. Hadid : 3). Bersyukur kepada Allah SWT, dijadikannya kita seorang muk’min dan islam dengan taufiqnya
- Baqa’ artinya kekal mustahil fana atau binasa ( QS. Al-Qashas : 88). Sewajarnya bagi kita mengingatkan akan akhir kehidupan kita yaitu kematian karena kita dijadikan Allah SWT tiada kekal hidup didunia ini
- Mukhalafatul lil hawadits artinya tiada sama Allah SWT itu dengan semua yang diciptakannya. Mustahil sama Allah SWT itu dengan sesuatu yang diciptakan-Nya ( QS Al-Ikhlas : 4). Banyak mengucap tasbih kepada Allah SWT, karena Allah SWT itu Tuhan yang sempurna
- Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri dzatnya dengan sendirinya. Mustahil berdiri dzatnya dengan sesuatu barang yang beserta dengannya (QS. Al-Baqarah : 255). Sewajarnya bagi kita meminta hajat kepada Allah SWT, karena Allah SWT tuhan yang maha kaya
- Wahdaniat artinya esa dzatnya, sifatnya, dan perbuatannya. Mustahil berbilang-bilang dzatnya, sifat dan perbuatannya ( QS. Al-Ikhlas : 1). Memandang kepada semua perbuatan yang terjadi itu perbuatan Allah SWT juga, pada hakikatnya
- Qudrat artinya kuasa mustahil lemah (QS. Al-Baqarah : 20). Sewajarnya kita bersifat tawadhu, tidak takabur, serta merasa takut kepada Allah SWT
- Iradat artinya maha berkehendak mustahil tidak berdaya atau tidak dapat berkehendak (QS. Yasin : 82). Bersyukur atas nikmat Allah SWT, dan sabar atas segala musibah yang diberikan Allah SWT
- A’lim artinya maha mengetahui mustahil bodoh atau sama sekali tidak tahu (QS. Al-Baqarah : 29). Hendaklah takut apabila berbuat maksiat kepada Allah SWT, karena Allah SWT maha mengetahu segala sesuatu yang kita perbuat
- Hayyat artinya hidup mustahil mati (QS. Al-Baqarah : 55). Maka sewajarnya kita serahkan semua urusan kita kepada Allah SWT, yaitu dengan bertawaqal kepada Allah SWT
- Sama’ artinya mendengar mustahil tidak mendengar atau tuli (QS. Al-Maidah : 76). Maka sewajarnya kita menjaga perkataan kita, karena selalu didengar oleh Allah SWT
- Bashor’ artinya melihat mustahil tidak melihat atau buta (QS. Al-Mulk : 19). Takut kita berbuat maksiat kepada Allah SWT, karena Allah SWT melihat segala apa yang kita lakukan
- Kalam artinya berkata kata mustahil bisu atau tidak berkata kata (QS. An-Nisa : 164). Banyak mengucap dzikir kepada Allah SWT
- Qhodiran artinya maha berkuasa mustahil lemah . Sewajarnya kita bersifat tawadhi, tidak takabur serta merasa takut kepada Allah SWT
- Muridan artinya yang berkehendak mustahil tidak berdaya. Bersyukur atas nikmat Allah SWT, dan sabar atas segala musibah yang diberikan Allah SWT
- A’liman artinya maha mengetahui mustahil bodoh atau tidak tahu. Takut kita berbuat maksiat kepada Allah SWT, karena Allah SWT mengetahui segala apa yang kita lakukan
- Hayyan artinya hidup mustahil mati. Maka sewajarnya kita serahkan semua urusan kita kepada Allah SWT, yaitu dengan bertawaqal kepada Allah SWT
- Sami’an artinya mendengar mustahil tidak mendengar atau tuli. Maka sewajarnya kita menjaga perkataan kita, karena selalu didengar oleh Allah SWT
- Bashiran artinya melihat mustahil tidak melihat atau buta. Takut kita berbuat maksiat kepada Allah SWT, karena Allah SWT melihat segala apa yang kita lakukan
- Mutakalliman artinya yang maha berfirman
2 comments
Click here for commentsalhamdulillah, terimakasih admin...
ReplyAlhamdulillah
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon