Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW Secara Sembunyi-Sembunyi

Nabi Muhammad Saw. dilahirkan dari keluarga terhormat bani Hasyim, pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Beliau adalah seorang Rasul yang terakhir. Ketika dalam kandungan ibunya, ayahnya meninggal dunia. Ketika beliau berusia enam tahun ibunya pun meninggal dunia sehingga beliau menjadi yatim piatu. Beliau diasuh kakeknya bernama Abdul Muthalib. Namun setelah dua tahun kakeknya meninggal. Akhirnya Muhammad kecil diasuh pamannya, Abu Thalib.



Abu Thalib adalah seorang pedagang yang menjualkan dagangan seorang saudagar kaya bernama Khadijah. Nabi mengikuti pamannya berdagang. Ketika hendak berdagang ke Syam di perjalanan bertemu dengan seorang pendeta bernama Bukhairah. Dia memberi nasihat agar Abu Thalib menjaga Muhammad dengan baik sebab Bukhairah melihat sifat-sifat kenabian pada diri Muhammad.

Ketika Muhammad berusia 25 tahun, Khodijah menyukai Muhammad. Merekapun menikah. Pada saat Nabi Muhammad Saw. berusia 35 tahun, terjadi peristiwa penting yang memperlihatkan kebijaksanaannya, yaitu pada saat ka’bah rusak berat. Orang-orang Makkah secara gotong-royong memperbaikinya. Akan tetapi pada saat peletakkan Hajar Aswad mereka bertengkar tentang siapa yang lebih berhak memindahkan Hajar Aswad. Akhirnya mereka sepakat bahwa barang siapa yang masuk pertama ke Ka’bah melalui pintu Shafa maka dia berhak meletakan Hajar Aswad tersebut. Pada waktu itu orang pertama yang masuk ke dalam Ka’bah melalui Shafa adalah Nabi Muhammad Saw.. Tapi dengan kebijaksanaan Rasulullah Saw., Hajar Aswad tersebut diletakkan secara bersama-sama.

Nabi Muhammad Saw., di samping tidak pernah berbuat dosa (ma’shum), beliau juga selalu beribadah dan berkhalwat di gua Hira. Sehingga pada tanggal 17 Ramadhan, Nabi menerima wahyu pertama kali yaitu surat al-'Alaq ayat 1-5. Pada saat itu pula Nabi Muhammad Saw. diangkat sebagai Rasul atau utusan Allah. Kepada seluruh umat manusia untuk menyampaikan risalah-Nya. Ini terjadi menjelang usia Rasulullah yang ke-40 tahun. Setelah sekian lama wahyu kedua tidak muncul, timbul rasa rindu dalam dada Rasulullah Saw. Akan tetapi tak lama kemudian turunlah wahyu yang kedua yaitu surat al-Mudatsir ayat 1-7. Dengan turunnya surat tersebut mulailah Rasulullah Saw. berdakwah.

Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Dengan turunnya wahyu ini, maka jelaslah apa yang harus Rasulullah Saw. kerjakan dalam menyampaikan risalah-Nya yaitu mengajak umat manusia menyembah Allah Swt. yang maha Esa, yang tiada beranak dan tidak pula diperanakkan serta tiada sekutu bagi-Nya.

Ketika wahyu pertama turun, Nabi Muhammad Saw. belum diperintah untuk menyeru umat manusia  untuk menyembah  dan  mengesakan Allah  Swt.  Jibril  tidak  lagi  datang untuk beberapa waktu lamanya. Pada saat sedang menunggu itulah kemudian turun wahyu  yang  kedua, QS. Al-Mudaśśir [74]:1-7)  yang  menjelaskan  akan tugas Rasulullah Saw. yaitu menyeru umat manusia untuk beribadah kepada Allah dan mengesakan Allah Swt. 

Dengan perintah tersebut Rasulullah Saw. mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Orang pertama yang beriman kepada-Nya ialah Khadijah (isteri Nabi), kemudian Ali bin Abi Thalib (putra paman Nabi) dan Zaid bin Haritsah (budak Nabi yang dijadikan anak angkat). Setelah itu beliau menyeru Abu Bakar (sahabat karib Nabi). Kemudian dengan perantaraan Abu Bakar banyak orang orang yang masuk Islam. Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan di atas disebut as-Sābiqūna alAwwalūn (pemeluk Islam generasi awal).

Previous
Next Post »
Thanks for your comment

Random Posts