Prestasi Besar Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ashiddiq

1. Kebijakan Pemerintahan

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemerintahan Abu Bakar melanjutkan kepemimpinan sebelumnya. Di antara kebijaksanaannya adalah sebagai berikut.



a. Kebijaksanaan Pengurusan terhadap Agama

Pada awal pemerintahannya, ia diuji dengan adanya ancaman yang datang dari umat Islam sendiri yang menentang kepemimpinannya. Di antara perbuatan makar tersebut ialah timbulnya orang-orang yang murtad, orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat, orang-orang yang mengaku menjadi Nabi, dan pemberontakan dari beberapa kabilah.

b. Kebijaksanaan Kenegaraan

Di antara kebijaksanaan Abu Bakar dalam pemerintahan atau kenegaraan, diuraikan sebagai berikut:
  • Bidang eksekutif
Pendelegasian tugas-tugas pemerintahan di Madinah maupun daerah. Misalnya untuk pemerintahan pusat menunjuk Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan, dan Zaid bin Tsabit sebagai sekretaris dan Abu Ubaidah sebagai bendaharawan. Untuk daerah-daerah kekuasaan Islam, dibentuklah provinsi-provinsi, dan untuk setiap proinsi dibentuk seorang amir.
  • Pertahanan dan keamanan
Dengan mengorganisasikan pasukan yang ada untuk mempertahankan eksistensi keagamaan dan pemerintahan. Pasukan itu disebarkan untuk memelihara stabilitas di dalam maupun di luar negeri. Di antara panglima yang ada ialah Khalid bin Walid, Musanna bin Harisah, Amr bin ‘Ash, Zaid bin Sufyan, dan lain-lain.
  • Yudikatif
Fungsi kehakiman dilaksanakan Umar bin Khatthab dan selama pemerintahan Abu Bakar tidak ditemukan suatu permasalahan yang berarti untuk dipecahkan. Hal ini karena kemampuan dan sifat Umar sendiri, dan masyarakat pada waktu itu dikenal ‘alim.
  • Sosial ekonomi
Sebuah lembaga mirip dengan Baitul Mal, di dalamnya dikelola harta benda yang didapat dari zakat, infaq, shadaqah, ghanimah, dan lain-lain. Penggunaan harta tersebut digunakan untuk gaji pegawai negara dan untuk kesejahteraan umatsesuai dengan aturan yang ada.

2. Perang Terhadap Perilaku Riddah

Abu Bakar ra menjadi khalifah hanya dua tahun. Masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan persoalan dalam negeri terutama tantangan yang disebabkan oleh sukusuku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada pemerintah Madinah sepeninggal Rasulullah Saw. Mereka menganggap bahwa perjanjian yang dibuat dengan Rasulullah Saw., dengan sendirinya batal setelah Nabi Saw, wafat. Karena itu mereka menentang Abu Bakar. Karena sikap keras kepala dan penentangan mereka yang dapat membahayakan agama dan pemerintahan, Abu Bakar menyelesaikan persoalan ini dengan apa yang disebut Perang Riddah (perang melawan kemurtadan). Khalid bin Walid adalah panglima yang banyak berjasa dalam Perang Riddah ini.

Dalam perang Riddah peperangan terbesar adalah memerangi Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai Nabi baru menggantikan Rasulullah Saw. Musailamah kemudian dikalahkan pada pertempuran oleh Khalid bin Walid.

3. Kodifikasi Al Quran

Abu Bakar juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis Al-Quran. Dikatakan bahwa setelah kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah dalam perang Riddah, banyak penghafal Al-Quran yang ikut tewas dalam pertempuran. Umar lantas meminta Abu Bakar untuk mengumpulkan koleksi dari Al-Quran. oleh sebuah tim yang diketuai oleh sahabat Zaid bin Tsabit. Mulailah dikumpulkan lembaran-lembaran Al- Quran dari para penghafal Al-Quran dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya, setelah lengkap penulisan ini maka kemudian disimpan oleh Abu Bakar. Setelah Abu Bakar meninggal maka disimpan oleh Umar bin Khattab dan kemudian disimpan Hafsah, anak dari Umar dan juga istri dari Nabi Muhammad Saw. Kemudian pada masa pemerintahan Usman bin Affan koleksi ini menjadi dasar penulisan teks Al-Quran hingga yang dikenal hingga saat ini.

4. Pembebasan dan Penyebaran Islam

Setelah menyelesaikan urusan perang dalam negeri, Abu Bakar ra mengirim kekuatan ke luar Arabia. Khalid bin Walid ra, dikirim ke Iraq dan dapat menguasai wilayah Hirah di tahun 634 M. Ke Syria dikirim ekspedisi di bawah pimpinan empat panglima yaitu Abu Ubaidah bin Jarrah, Amr bin ‘Ash, Yazid bin Abi Sufyan dan Syurah bin Hasanah. Sebelumnya pasukan dipimpin Usamah bin Zaid yang masih berusia 18 tahun. Untuk memperkuat tentara ini, Khalid bin Walid ra, diperintahkan meninggalkan Irak, dan melalui gurun pasir yang jarang dijalani, sampai ke Syria.

5. Wafat

Abu Bakar meninggal pada Jumadil Akhir tahun13 H/ 634 M di Madinah pada usia 63 tahun. Abu Bakar dimakamkan di rumah Aisyah di dekat masjid Nabawi, di samping makam Rasulullah Saw. Disaat Abu Bakar wafat, barisan depan pasukan Islam sedang mengancam Palestina, Irak, dan kerajaan Hirah.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment

Random Posts