Sejarah Penemuan Baja

Biji besi yang digali dari bumi masih kotor. Biji besi ini kemudain dihancurkan dalam sebuah tungku pengecor. Namun masih saja terdapat kotoran didalamnya. Ia masih tercampur dengan karbon. Besi semacam ini tidak begitu kuat dan mudah patah. Selalu timbul pertanyaan, bagaimana merubah besi menjadi sebuah baja? Baja mempunyai sifat keras dan kuat dan tidak mudah patah.


Berabad-abad lamanya manusia berusaha memakai berbagai cara untuk memisahkan besi dari karbon. Dicoba dan dicoba dan hasilnya tidak memuaskan. Selain itu ongkos pengolahannya mahal dan kerjanya lambat. Baru pada tahun 1856 di Inggris seorang bernama Sir Henry Bessemer menemukan suatu cara yang mudah dan cepat. Pertama besi itu dia lebur dalam sebuah tong. 

Kemudian dia hembuskan angina kearah besi yang cair tersebut. Zat asam yang ada di udara bersatu dengan karbon yang ada dalam besi. Kemudian karbon membentuk gas baru yang diberi nama karbon monokside. Gas baru lenyap bersama dengan pembakaran. Kotoran lainnya dapat dihilangkan juga dengan sistem penghembusan udara ini. Hasilnya terciptalah sebuah besi yang sangat kuat, liat dan lembut. 

Cara yang digunakan oleh Bessemer ini dipakai dimana-mana di dunia sampai sekarang.

Besi dengan cara lama tidak baik untuk rel-rel kereta api atau jembatan atau perkapalan. Proses Bessemer ini adalah sangat baik untuk rel-rel kereta api, jembatan-jembatan raksasa, gedung-gedung pencakar langit dan dunia perkapalan.

Sumber: Kitab Emas"Penemuan-penemuan Dulu sampai Sekarang"
Previous
Next Post »
Thanks for your comment

Random Posts