Bangsa Yunani semasa 2000 tahun yang lalu telah mengetahui
bagaimana caranya mencetuskan bunga api listrik. Mereka melakukannya dengan
batu ambar. Kata listrik berasal dari kata Yunani electron yang berarti batu ambar.
Walaupun telah berabad-abad lamanya orang bermain dengan listrik, namun baru
pada tahun 1791 seseorang menemukan bahwa listrik dapat bergerak melalui sebuah
kawat tembaga atau benda lainnya yang dengan mudah mengalirkan listrik. Penemunya
bernama Luigi Galvani, seorang berkebangsaan Italy. Sewaktu ia mencoba-coba,
dengan tidak sengaja ia menghubungkan sebuah logam dengan ujung dari logam
lainnya. Ujung yang lain itu dihubungkan dengan saraf dan otot dari sebuah katak
yang mati. Hubungan ini menimbulkan jalan arus listrik yang tertutup.
Galvani dengan
itu menemukan bahwa sebuah logam dapat mengalirkan arus listrik dari satu ujung
ke ujung yang lainya. Sepuluh tahun sesudah itu, seorang Italy lainnya bernama
Alessandro Volta membuah baterai listrik pertama. Baterai berisi alat-alat
kimia yang berkerja satu dengan yang lainnya untuk membuat arus listrik yang data
dialirkan melalui kawat.
Oleh sebab itu, kesatuan yang dipakai untuk mengukur
daya listrik dinamai volt, yaitu dari penemunya Vota. Baru kemudian seorang
berkebangsaan Inggris, Michael Faraday mendapatkan cara untuk membuat arus
listrik dengan memutar sebuah cakram diantara dua kutub magnet. Mesin yang
dibuat oleh Faraday ini dinamai dynamo atau generator. Mesin ini akan
mengalirkan listrik terus menerus selama caktramnya dapat berputar.
Sumber: Kitab Emas"Penemuan-penemuan Dulu sampai Sekarang"
ConversionConversion EmoticonEmoticon