Keadaan Masyarakat Arab Sebelum Datangnya Islam

Bangsa Arab sebelum lahirnya Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw. dikenal sebagai bangsa yang sudah memiliki kemajuan ekonomi. Letak geografis yang cukup strategis membuat Islam yang diturunkan di Makkah menjadi cepat menyebar ke berbagai wilayah. Di samping juga didorong oleh faktor cepatnya laju perluasan wilayah yang dilakukan umat Islam, dan bahkan bangsa Arab dapat mendirikan kerajaan di antaranya Saba’, Ma’in dan Qutban serta Himyar yang semuanya berada di wilayah Yaman. 



Di sisi lain, kenyataan bahwa al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. dan dalam konteks geografis Arab, mengimplikasikan sebuah asumsi bahwa suatu pemahaman yang komprehensif  terhadap al-Qur’an hanya mungkin dilakukan dengan  melacak pemaknaan dan pemahaman pribadi, masyarakat dan lingkungan mereka yang menjadi audiens pertama al-Qur’an, yaitu Muhammad Saw. dan masyarakat Arab saat itu dengan segala kultur dan tradisinya. Untuk memiliki pengertian yang sebenar-benarnya tentang asal mula Islam, maka satu hal yang perlu diketahui adalah bagaimana keadaan Arab sebelum adanya Islam, Muhammad Saw. dan sejarah awal Islam.

Setelah wafatnya Nabi Isa As. kepemimpinan dunia mengalami kekosongan. Manusia makin banyak yang menyimpang dari ajaran yang telah dianut. Mereka memasukkan ajaranajaran yang ada serta mengubah isi kitab sucinya. Dalam "kegelapan" dan "kegersangan" ini, Allah Swt. mengutus Muhammad Saw.  sebagai utusan (Rasul) dengan membawa ajaran Islam. 

Kenabian merupakan desain Tuhan yang tidak bisa diberikan karena usaha manusia. Allah Swt. lebih tahu di mana dan kepada siapa kenabian diberikan. Muhammad Saw. adalah pilihan Allah Swt. yang disiapkan untuk membawa risalah kenabian ke seluruh dunia untuk seluruh umat manusia melintas batas etnis, bangsa dan bahkan dunia. Muhammad Saw. mendapat perintah Allah Swt. untuk menyampaikan amanat tersebut menurut kemampuan akal, pengetahuan dan kecerdasannya. Karena kebijaksanaan dan kegigihannya dalam memperjuangkan agama Islam akhirnya beliau berhasil merombak adat Jahiliyyah yang rusak dalam waktu yang relatif singkat yaitu selama kurang lebih 23 tahun. 

Nabi Muhammad Saw. lahir dari kalangan kaum Quraisy terkemuka. Beliau menyiarkan agama Islam pertama kalinya di Makkah selama kurun waktu sebelas tahun. Kemudian beliau hijrah bersama kaum muslimin ke Madinah. Di Madinah beliau mendapat sambutan baik sehingga disamping menjadi agamawan (Rasul) beliau juga menjadi tokoh masyarakat yang dapat meletakkan dasar-dasar kemasyarakatan dalam mecapai terbentuknya masyarakat mutamaddin/berperadaban. 

Jazirah Arab  dalam  bahasa  Indonesia  disebut  Semenanjung Arabiah, sebuah kawasan di mana Islam dilahirkan. Jazirah ini berbentuk empat persegi panjang yang sisinya tidak sejajar, terletak di sebelah barat daya Asia. Di sebelah barat berbatasan dengan laut merah, di sebelah selatan dengan lautan Hindia, di sebelah Timur dengan teluk Arab dan di sebelah utara berbatasan dengan Irak dan Syria.

Secara geografis, menurut sejarawan Syalabi, jazirah Arab dibagi ke dalam dua wilayah, yaitu bagian tengah dan bagian pinggiran. Bagian tengah terdiri dari gurun dan bukit pasir serta beberapa pegunungan yang tidak begitu tinggi hingga hujan tidak banyak turun. Akibatnya penduduk hidup berpindah–pindah dari satu tempat ke tempat yang lain mengikuti turunnya hujan dan mencari tanah yang subur guna menghidupi unta dan ternaknya. Karena itu mereka disebut masyarakat nomaden. Dengan tipologi seperti ini orang Arab merupakan suatu kelompok yang susah untuk mengembangkan kebudayaannya. 

Bagian  pinggiran  merupakan  bagian  maritim,  karena  itu  penduduknya tidak nomaden, sehingga mereka bisa mengembangkan kebudayaannya jauh lebih memungkinkan dibandingkan dengan masyarakat Badui yang nomaden, misalnya mereka dapat mendirikan kota dan kerajaan. Kerajaannya yang besar di antaranya adalah Yaman dan Hijaz. Di wilayah Hijaz inilah Islam dilahirkan.

Hijaz sebagai tempat kelahiran Islam berbeda dengan negara lainnya di Semenanjung Arabiah, ia dapat mempertahankan kemerdekaannya, tidak pernah dijajah dan diduduki atau dipengaruhi oleh negara lainnya. Sebab secara ekonomis negara itu tegolong negara miskin, sehingga negara lain tidak bergairah untuk menjajahnya. Faktor yang lain ialah sejak Nabi Ibrahim as, masyarakat Arab sepakat untuk memelihara dan menjaganya dari ancaman dunia luar. Keadaan yang demikian ini sangat mendukung terhadap berkembangnya kebudayaan di kawasan Hijaz. 

Hijaz dilihat dari segi sejarahnya merupakan pusat lahirnya agama besar, misalnya agama Nabi Ibrahim As. Nabi Ibrahimlah yang memugar Ka’bah di sekitar sumur Zamzam pemberian Allah Swt. Dengan hadirnya zamzam dan Ka’bah itulah kota Makkah menjadi pusat interaksi dan kebudayaan bangsa Arab, di mana seluruh bangsa Arab bertemu di tempat itu. Di samping melakukan ibadah, mereka juga mengadakan apresiasi seni antara penyair bangsa Arab. Bagi mereka prestasi membuat syair bukan saja sebagai ekspresi kebebasan berpikir, tetapi juga sebagai instrumen prestige dan mobilisasi masyarakat. 

Dengan kata lain, masyarakat penyair adalah masyarakat elite bangsa Arab. Karena itu bagi yang mencapai prestasi gemilang seketika itu pula tergolong kelompok elite masyarakat, kendati asalnya dari kelompok masyarakat bawah. Dalam struktur masyarakat yang demikian inilah Islam masuk dengan untaian firman Allah Swt. yang terbukti jauh lebih indah dari syair ciptaan penyair bangsa Arab, sehingga keunggulan Al-Qur’an dapat mengalahkan kepercayaan dan agama yang dianut oleh mereka, yaitu agama penyembah berhala. 

Menurut catatan sejarah dan beberapa keterangan otentik dalam Al-Qur’an,  sebelum agama Islam datang, masyarakat Arab menyembah berhala. Terdapat  sekitar  360  patung  berhala  yang  disembah.  Di antaranya yang terbesar adalah  Latta, Uzza dan Manat. Kepercayaan selain menyembah berhala adalah Zoroaster (penyembah api), penyembah bintang dan langit, khususnya dianut bagian Arab Timur. Penganut agama Yahudi juga ada, tetapi tidak banyak, sebab agama Yahudi adalah khusus untuk ras Yahuda, dan ras lain menjadi masyarakat kelas kedua bila masuk agama Yahudi.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment

Random Posts