Perang Badar
- Keperwiraan berasal dari kata ”perwira” artinya gagah berani. Keperwiraan berarti keberanian. Rasulullah Saw. dalam beberapa perang yang diikutinya, memperlihatkan bahwa Rasulullah sebagai komandan perang yang gagah berani. Banyak contoh keperwiraan Rasulullah Saw. dalam peperangan melawan orang-orang kafir Quraisy, seperti dalam perang Badar, Uhud dan Khandaq.
- Perang Badar terjadi tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijarah bertepatan 8 Januari 623 Masehi. Perang ini terjadi didekat sebuah sumur milik Badar, terletak antara Mekkah dan Madinah. Kaum muslimin berjumlah 313 orang sedangkan kafir Quraisy 1000 orang yang lengkap dengan peralatannya. Sedangkan kaum muslimin dengan senjata seadanya.
- Strategi Rasulullah dalam perang Badar, dengan menguasai penampungan air, hal itu sangat dibutuhkan kedua belah pihak. Sewaktu kedua pasukan saling berhadapan, maka tiba-tiba seorang kafir Quraisy bernama Aswad bin As’ad. Ia ingin menghancurkan kolam penampungan air yang dimiliki kaum Muslimin tetapi hal ini dapat digagalkan oleh Hamzah bin Abdul Muthalib dan Aswad pun tewas dipukul dengan pedang.
- Peperangan dimulai dengan perang tanding satu lawan satu dari pihak Quraisy diwakili 3 orang yaitu : Utbah, Syaibah bin Rabiah dan Al-Walid Utbah. Dari kaum Muslimin diwakili Ubaidah bin Harits, Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Ketiga pahlawan Quraisy ini mati terbunuh. Dilanjutkan dengan perang masal, dengan iman yang kuat muslimin dapat memenangkan peperangan ini dengan pertolongan Allah.
Perang Uhud
- Perang Uhud terjadi pada pertengahan bulan Sya’ban tahun ketiga Hijrah bertepatan dengan bulan Januari tahun 625 Masehi. Peperangan terjadi di Gunung Uhud, sebelah utara kota Madinah. Oleh karena itu peperangan ini dinamai Perang Uhud. Perang ini terjadi karena kaum Quraisy ingin membalas kekalahan di Perang Badar sebelumnya.
- Kaum Muslimin berkekuatan 700 orang sedangakan kaum kafir Quraisy berkekuatan 3000 orang. Dalam peperangan ini umat Islam dipimpin oleh Nabi Muhammad Saw. sedangan kaum Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb,yang didampingi isterinya Hindun penyair yang mempunyai suara yang bagus untuk memberi semangat dan menghibur pasukannya. Peperangan dimulai dengan perang tanding satu lawan satu dari kaum muslimin diwakili oleh Ali bin Abi Thalib, Hamzah bin Abdul Muthalib, Sa'ad bin Abi Waqas dan Ashim bin Tsabit. Orang Quraisy diwakili oleh Musafi bin Thalhah, Harits bin Thalhah, Kilab bin Thalhah dan Jallas bin Thalhah. Dalam perang tanding ini semua pahlawan Quraisy mati terbunuh, setelah itu baru dilanjutkan dengan perang massal.
- Pada mulanya kaum Muslimin sudah menang dan kaum kafir meninggalkan hartanya, disebabkan kaum Muslimin khususnya pasukan pemanah turun dari tempatnya untuk berbagi harta rampasan, pos kaum Muslimin kosong, saat itu Khalid bin Walid pasukan kuda kaum Quraisy mendapat kesempatan menerobos kaum muslimin, kaum muslimin kocar-kacir. Akhirnya kemenangan sudah di tangan sebelumnya sekarang menjadi sirna disebabkan oleh godaan dunia yaitu harta rampasan perang, kemenangan berpindah tangan kepada kaum kafir Quraisy. Sebab kekalahan perang ini ialah:
- Tentara panah yang berjumlah 50 orang taat kepada Rasulullah.
- Adanya kaum munafiq sebanyak 300 orang yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay yang mundur tidak mau berperang.
- Terjadinya perbedaan pendapat antara kaum tua dan muda tentang tempat peperangan, yang muda ingin di luar kota, sedangkan kaum tua ingin bertahan dalam kota Madinah
Perang Khandaq
- Perang Khandaq atau Ahzah terjadi pada bulan Syawal tahun 5 Hijrah, bertepatan dengan bulan Maret tahun 627 Masehi. Perang ini terjadi di sebelah utara kota Madinah. Perang ini disebut Khandaq (parit) karena kaum Muslimin membuat parit pertahanan. Disebut ”Perang Ahzab” karena kaum Quraisy bersekutu dengan penduduk lain yang berada di sekitar kota Mekkah. Kaum muslimin berkekuatan sebanyak 3000 orang sedangakan kaum Quraisy berkekutan 10000 orang .
- Kaum Muslimin dipimpin oleh Nabi Muhammad Saw. didampingi Ali bin Abi Tahalib, sedangkan kaum Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan. Peperangan ini dimenangkan oleh kaum Muslimin dengan cara bertahan di balik parit atau khandaq. Parit ini merupakan ide seorang sahabat Rasul yang bernama Salman Al Farisi seorang sahabat yang berasal dari bangsawan Persia yang mengembara mencari kebenaran
ConversionConversion EmoticonEmoticon